top of page

Jefri Nichol Tunjukkan Sisi Asli: Dari Gaya Fluid hingga It's OK for Man to Cry

Berani jujur pada diri sendiri, Jefri Nichol membuktikan kalau jadi autentik adalah kekuatan sejati.

Jefri Nichol, salah satu aktor muda yang telah membintangi berbagai film tanah air, kini semakin bersinar di industri perfilman Indonesia. Dirinya kerap menjadi sorotan, bukan hanya lewat peran-peran yang dimainkannya di layar lebar, tetapi juga lewat kepribadiannya yang menarik. Secara eksklusif, kali ini Jefri Nichol berbagi cerita lebih dalam tentang dirinya—tentang keberaniannya menjadi diri sendiri, inspirasi gaya, makna penggemar, hingga opininya soal it’s OK for man to cry!



Berani Jadi Diri Sendiri

Sebelum sesi bincang-bincang bersama portfolio, Jefri Nichol sempat melakukan pemotretan bersama 12 aktor tanah air untuk edisi spesial. Ia mengaku sangat starstruck bisa dipertemukan dengan para aktor tersebut. Itu menjadi pengalaman yang begitu berkesan baginya.


Kini, aktor kelahiran 15 Januari 1999 ini merasa lebih berani menunjukkan siapa dirinya apa adanya di hadapan publik. Bukan tanpa alasan, Jefri lebih memilih untuk jujur dan tidak membebani dirinya sendiri.


Jefri Nichol sudah menerima dirinya sepenuhnya. Ia tak ingin mengubah apa pun dari dirinya. Baginya, kesalahan-kesalahan yang pernah dibuat justru membentuk dirinya yang sekarang.

Bongkar Gaya Jefri Nichol

Soal gaya, pemeran utama film Ali Topan ini mengaku punya personal style yang fluid. Jefri suka mengenakan apa pun yang dia mau, tanpa paksaan siapa pun. Ditanya soal inspirasi gaya, Jefri punya banyak referensi.


Salah satunya datang dari para fashion student di New York. Padu padan gaya mereka membuat Jefri tertarik untuk mencoba. Selain itu, ia juga terinspirasi dari sosok ASAP Rocky dan Kendrick Lamar. Gaya kedua rapper Amerika ini rupanya berhasil mencuri hati Jefri!

Penggemar = Keluarga

Sebagai aktor dengan basis penggemar yang besar, Jefri Nichol tak sekadar memandang mereka sebagai angka atau penikmat karya. Baginya, para penggemar adalah keluarga. Mereka yang selalu ada, baik di masa sulit maupun senang.


Jefri bahkan bercerita tentang salah satu momen tak terlupakan bersama penggemar. Saat promo film di Surabaya, seorang penggemarnya rela menempuh perjalanan tujuh jam naik motor demi bertemu dirinya. Niat tulus itu membuat Jefri bersyukur, karena selalu didukung penuh oleh orang-orang yang mencintainya.

It’s OK for Man to Cry!

Sebagai laki-laki, Jefri merasa wajar jika sesekali menangis. Menurutnya, manusia punya emosi, dan tak ada salahnya meluapkannya lewat air mata daripada memendam hingga akhirnya meledak di waktu yang salah.


Terakhir kali Jefri menangis adalah saat menonton film Thailand How To Make Millions Before Grandma Dies. Adegan-adegan sang nenek bersama cucunya berhasil membuatnya tersentuh.

Bucket List Jefri Nichol

Ada tiga hal yang sangat ingin Jefri lakukan, tapi belum kesampaian. Pertama, ingin cerita yang ditulisnya sendiri bisa tayang di bioskop. Kedua, liburan ke Maroko. Dan terakhir, mencoba sushi di stasiun Tokyo yang dibuat langsung oleh koki sushi nomor satu dunia.


Lewat obrolan eksklusif ini, Jefri Nichol membuktikan bahwa menjadi autentik adalah kekuatan terbesarnya. Kisahnya juga menginspirasi kita semua untuk berani jujur pada diri sendiri.



info@mysite.com
123-456-7890
500 Terry Francois Street,
San Francisco, CA 94158

porto1.png
  • Instagram
  • TikTok
  • Youtube
bottom of page