

Jonathan Anderson kembali mengukuhkan posisinya sebagai salah satu sosok paling visioner di industri mode internasional. Pada ajang British Fashion Council Fashion Awards 2025, desainer asal Irlandia Utara ini meraih gelar Designer of the Year untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, sebuah pencapaian yang belum pernah diraih sebelumnya. Dengan rekam jejaknya di JW Anderson, transformasinya di Loewe, dan kini peran barunya sebagai Creative Director Dior, Anderson menunjukkan bahwa ia adalah kekuatan kreatif yang terus membentuk arah fashion global.

Salah satu alasan utama ia layak mendapatkan penghargaan tersebut adalah kemampuannya memimpin beberapa rumah mode sekaligus tanpa kehilangan identitas kreatifnya. Saat memimpin Loewe, Anderson mengubah label tersebut dari brand heritage menjadi salah satu rumah mode paling relevan di era modern—menggabungkan craftmanship Spanyol dengan pendekatan avant-garde yang segar. Kini di Dior, hanya beberapa bulan setelah mengambil alih lini womenswear dan menswear, ia langsung mencuri perhatian dengan debut koleksi Spring/Summer 2026 yang mendapat standing ovation di Paris Fashion Week. Koleksi tersebut memperlihatkan reinterpretasi New Look dengan sentuhan modern yang memikat.

Di luar pakaian, Anderson juga masuk ke ranah lifestyle dan seni. Re-launch JW Anderson pada 2025 menjadi label gaya hidup menunjukkan visinya yang lebih luas, menghadirkan produk-produk yang merayakan craft, kreativitas, dan elemen playful khas dirinya. Kolaborasinya yang panjang dengan Uniqlo juga menunjukkan kemampuan unik untuk membawa desain eksperimental ke pasar global tanpa menghilangkan nilai estetika.

Anderson juga dikenal sebagai sosok yang menghargai kolaborasi dan mendorong talenta baru. Ia kerap bekerja lintas disiplin—dari seni rupa hingga tari, dari referensi Picasso hingga desain panggung. Perjalanannya, yang dimulai dari dukungan NEWGEN pada 2010, membuatnya kini aktif mengangkat generasi baru melalui mentorship dan kolaborasi. Filosofi ini sejalan dengan misi BFC Foundation dalam mendukung pendidikan dan kreativitas di industri fashion.

Pengaruh budaya Jonathan Anderson terlihat jelas dalam red carpet, pop culture, hingga street style. Karyanya dipakai oleh nama besar seperti Josh O’Connor, LaKeith Stanfield, hingga Kit Connor, memperlihatkan daya tarik universal yang melintasi gender, usia, dan identitas. Keberaniannya memadukan presisi, humor, dan narasi visual membuatnya menjadi salah satu desainer yang tidak hanya relevan, tetapi juga menentukan arah mode masa kini.

Dengan kemenangan berturut-turut selama tiga tahun, Jonathan Anderson bukan hanya mencetak sejarah—ia menegaskan posisinya sebagai desainer yang memimpin perubahan besar di dunia fashion. Kreativitasnya yang luas, kepemimpinan multi-brand, serta pengaruh budayanya menjadikan ia figur yang layak menyandang gelar Designer of the Year di 2025 dan mungkin juga untuk tahun-tahun berikutnya.
